SATUAN
ACARA PENYULUHAN GASTRITIS
A. Latar Belakang
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak dijumpai diklinik Penyakit Dalam (IPD jilid II Edisi 3). Gastritis akut
merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh
sendiri (Patofisiologi Sylvia & Wilson) dan ± 80 – 90% yang dirawat di ICU
menderita gastritis akut.
B.
Tujuan Intruksional Umum
Setelah
mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang gastritis peserta penyuluhan
masyarakat Desa Pekan Heran mengerti tentang gastritis
C.
Tujuan Intuksional Khusus
Setelah
mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1.
Memahami
pengertian gastritis
2.
Memahami
tanda dan gejala gastritis
2. Memahami etiologi
gastritis
3. Memahami komplikasi
gastritis
4. Memahami penatalaksanaan
gastritis
D.
Stategi Pelaksanaan
1. Metode
a.
Ceramah dan tanya jawab
2. Media
a. Pamflet
b. Brosur
3. Waktu dan tempat
a. Jam 8 pagi tanggal 13
Januri 2011 di desa pekan heran
4. Garis besar materi
1.
pengertian gastritis
2.
tanda dan gejala gastritis
3.
etiologi gastritis
4.
komplikasi gastritis
5.
penatalaksanaan gastritis
E. Proses Pelaksanaan
1. Pendahuluan
a. Penyampaian salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan topik
penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan waktu
pelaksanaan
2 Penyampaian materi
a.
pengertian
gastritis
b.
tanda
dan gejala gastritis
c.
etiologi
gastritis
d.
komplikasi
gastritis
e.
penatalaksanaan
gastritis
f.
Setting
Tempat
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
F. Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi
3. Penutup
G.
Kriteria Evaluasi
Menanyakan pada peserta
penyuluhan tentang:
1. pengertian gastritis
2. etiologi gastritis
3. tanda dan gejala
gastritis
4. komplikasi gastritis
5. penatalaksanaan gastritis
H.
Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan
tentang gastritis b.d. kurang mendapat informasi dari tenaga kesehatan.
GASTRITIS
A.
Pengertian Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat
akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998). Gastritis adalah inflamasi dari
mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999). Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat,
R, 1998). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi,
Sylvia A Price hal 422). Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan
bahwa Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronik, difus atau lokal.
B. Etiologi Gastritis
Penyebab dari Gastritis
dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
- Gastritis Akut
Penyebabnya
adalah obat
analgetik, anti
inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan
erosi mukosa lambung).Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada,
steroid dan digitalis.
- Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis
pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang
tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
C. Manifestasi Klinik Gastritis
1. Gastritis Akut
yaitu Anorexia, mual,
muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena,
tanda lebih lanjut yaitu anemia.
2. Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak
mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan
fisik tidak di jumpai kelainan.
D. Komplikasi
Gastritis
1. Komplikasi
yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas
(SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi
ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik,
yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12
menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah
antrum pylorus.
E. Penatalaksaan Medik
Gastritis
1. Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2
blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton, ankikolinergik dan
antasid (Obat-obatan
ulkus lambung yang
lain). Fungsi obat tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.
3.
Gastritis
Kronik
Pemberian obat-obatan atau
pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan
Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Edisi 3 . EGC. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar