1. Usia 4-6 bulan pra-natal. — Glad vs Fear
Perkembangan psikososial pada tahap ini lebih merupakan aktualisasi
hubungan perasaan antara anak dan ibu kandungnya. Perkembangan akan
berfokus pada perasaan senang, yang diperoleh dari siklus ultra median
dalam diri ibunya.
2. Usia 7-9 bulan pra-natal — Calmness vs Anxiety
Perkembangan tahap ini lebih bertumpu pada bagaimana manusia bisa
mengkolaborasi antara perasaan takut dan senang dalam bentuk ketenangan.
Bila pada tahap ini manusia mengalami kegagalan maka kecemasan yang
akan mendominasi diri bayi.
Eko Budhi Purwanto lebih suka menyebut kedua tahap perkembangan diatas
dengan istilah “psychobiosocial development stages”, terlebih karena
perkembangan psikososial anak dalam bentuk janin secara umum juga
dipengaruhi oleh aspek-aspek perkembangan biologisnya.
Seperti yang dihasilkan dalam forum diskusi ilmiah oleh Kendra Cherry
pada ADG Guide Forum, tahapan tersebut telah lebih disempurnakan
seperti di bawah ini,
3. Bayi (0-1 tahun), Trust vs Miss-trust
Tahap kepercayaan atas harapan menjadi bagian tahapan yang sangat kritis
bagi manusia. Tahapan ini adalah bagian aneksasi pribadi manusia,karena
gagalnya perolehan kepercayaan pada tahap perkembangan ini akan sangat
mungkin menimbulkan krisis kepercayaan.
4. Balita (2-3 tahun) Autonomi vs Doubt/Shame
Tahap otonomi adalah satu tahapan dimana manusia memerlukan kesempatan
untuk mendapatkan hak untuk mengatur dirinya sendiri tanpa pengaruh
kekuasaan manusia lainnya. Apabila pemenuhan kebutuhan otonom ini tidak
diperoleh, maka manusia akan selalu hidup dalam keraguan.
5. Pra-sekolah (3-6 tahun). Initiative Versus Guilt
Tahap perkembangan lebih berfokus pada perkembangan inisiatif diri.
6. Usia sekolah (7-12 tahun). Industry Versus Inferiority
Pada tahap ini,manusia mulai mencoba untuk beraktualisai dengan
teman-temannya, dengan tujuan agar mereka mendapatkan pengakuan atas
kemampuannya. Bila menemui kegagalan dalam perkembangan ini, manusia
yang bersangkutan akan lebih menjadi bersifat inferior.
7, Remaja (12-18 tahun). Identity Versus Confusion
Tahap ini lebih ditekankan pada proses pencarian jatidiri. Perasaan
aman, dan merdeka menjadi kebutuhab utama bagi manusia untuk dapat
menikmati perkembangan ini.
8. Pemuda (usia 20-an). Intimacy Versus Isolation
Tahap perkembangan ini lebih berfokus pada hubungan heterososial,
termasuk didalamnya harapan akan pemenuhan kebutuhan dicintai,
keintiman, dan kemesraan.
9. Usia Paruh Baya (akhir 20-an hingga 50-an). Generativity Versus Stagnation
Tahap perkembangan ini lebih berfokus pada bagaimana manusia mampu
mengatasi problem-problem sosial pada umumnya, termasuk persoalan
keluarga, tetangga, dan kebutuhan ekonomi-sosialnya.
10. Usia 65 – meninggal. Integrity Versus Despair
Perembangan psikososial pada tahap ini akan berfokus pada pertanyaan ”
Apakah selama ini aku benar-benar berhasil, bagi diriku dan orang lain?
Dan apakah aku juga berhasil membangun hidup untuk kebahagiaan pada
akhir hidupku nanti?” Harapan akan kedamaian, ketentraman menjadi
sesuatu yang membuat manusia bersangkutan menikmati perkembangan ini.
Referensi
“Erik Erikson, 91, Psychoanalyst Who Reshaped Views of Human Growth, Dies”, New York Times, 13 Maret 1994.
George Boeree. 2008. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasophie. Hal. 74-78.
Clifford T. Morgan, et. al. 1986. Introduction to Psychology. New York: McGraw-Hill Inc. P. 473
Eko Budhi Purwanto, et. al. 1998 “To be Started from the Begining of Life” : Jakarta: Grahita Indonesia & Batubita Inc.
Kendra Cherry, The Eight Stages of Human Development, General Discussion on ADC Guide. 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar